Jumat, 05 November 2010

PENTINGNYA MENUNTUT ILMU DALAM AGAMA ISLAM


Sebagai umat muslim (orang yang beragama Islam) kita memerlukan belajar secara teratur (long live education). Belajar dalam Islam bertujuan agar kita dapat ilmu untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat. Hal-hal penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh dan InsyaAllah dapat menjadi pegangan kita selama hidup di dunia yaitu dengan ilmu kita dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidup.

Ilmu Adalah Bunga-bunga Ibadah
Kita harus memahami juga untuk apa kita hidup di dunia ini. Allah menciptakan makhluknya hanya untuk beriman dan bertakwa kepadaNya. Jadi semua hal di dunia yang telah dan akan kita lakukan, semua ditujukan hanya pada Allah. Cara-caranya adalah dengan senantiasa melakukan perbuatan baik. Apakah perbuatan baik itu? Perbuatan baik adalah semua pikiran, perkataan dan tingkah laku yang berniat baik dan dilakukan dengan sikap-sikap terpuji untuk menciptakan kedamaian dan keindahan dalam hidup. Perbuatan baik adalah kunci dari ibadah. Baik ibadah kepada Allah maupun ibadah kepada manusia (termasuk pada diri sendiri). Dalam hal ini ilmu adalah salah satu perbuatan baik yang memiliki dampak positif. Dampak tersebut bisa diterima bagi penerima maupun pemberi ilmu. Itulah arti penting ilmu yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Setiap hal di dunia memerlukan ilmu. Sebab kelebihan yang dimiliki manusia adalah akal. Dengan akal maka manusia dapat berpikir dan mempergunakan pikirannya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Menuntut ilmu sebaiknya jangan dianggap kewajiban tetapi sebuah kebutuhan yang asasi dan sangat penting. Menuntut ilmu dapat mengembangkan pola berpikir seseorang sehingga dapat memudahkan dalam menjalani kehidupan. Orang yang menghargai ilmu dan mengamalkannya dengan baik maka hidupnya akan menjadi damai dan sejahtera. Tak jarang manusia menyepelekan ilmu sebab untuk menuntut ilmu memerlukan biaya dan waktu yang lama. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa membuka hati dan pikirannya untuk menerima ilmu. Apabila kita telah membuka hati dan pikiran kita untuk menerima bahwa ilmu itu ada dan berguna, maka dengan sendirinya diri kita akan terbiasa menuntut ilmu karena kebutuhan hidup selalu berkaitan dengan ilmu. Menuntut ilmu tidak akan terasa sulit. Karena pada dasarnya manusia memiliki minat dan bakat. Fenomena itulah yang seharusnya dipupuk untuk mengarahkan perjalanan kita dalam menuntut ilmu. Ilmu merupakan suatu hal yang obyektif dan fleksibel. Siapapun dan dimanapun dapat mempelajari ilmu. Entah itu ilmu yang berkaitan dengan sosial, budaya, ilmu pasti, moral, dan masih banyak lagi ilmu yang bisa kita pelajari. Menuntut ilmu akan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bila kita udah memahami makna menuntut ilmu dan telah membulatkan tekad untuk pantang menyerah dalam mengembangkan kemampuan demi memajukan hidup kita.
Segala kegiatan manusia di dunia pada hakikatnya adalah untuk menciptakan kehidupan yang indah. Bila diungkapkan dengan bahasa ungkapan maka dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan bunga-bunga ibadah. Ilmu merupakan penghias ibadah manusia kepada Allah, kepada sesame manusia dan kepada diri sendiri. Ketika ilmu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan diamalkan sebaik-baiknya untuk kepentingan yang benar maka akan sangat indah manfaat yang diraih. Namun bila ilmu dipelajari dengan setengah-setengah dan dimanfaatkan semaunya tanpa tahu tujuannya benar atau tidak, maka ilmu itu akan merusak citra keindahan. Inilah yang sangat penting kita pahami agar tidak sembarangan mempergunakan ilmu dalam kehidupan kita. Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang dipelajari dengan niatan baik dan tulus untuk diamalkan di jalan Allah SWT melalui kehidupan umat manusia sebagai perantaranya.
Cerminan Akhlak Mulia Adalah Ilmu yang Baik
Akhlak kita sebagai umat muslim dapat dicerminkan dari perilaku kita sebagai insan penuntut ilmu. Apapun yang kita perbuat selama masih dalam norma yang benar maka akan menampakkan akhlak yang baik. Ilmu yang dimiliki seseorang dapat mencerminkan akhlaknya. Ilmu mengandung tatanan-tatanan yang sistematis dan mampu membentuk watak seseorang. Seperti apa ilmu yang dimiliki seseorang maka seperti itulah kira-kira cerminan akhlaknya. Insan muslim yang berilmu pasti akan memperlihatkan bentuk tingkah laku dan perkataan yang dapat diterima oleh akal sehat dan mencerminkan kesopanan serta pribadi yang baik. Misalnya adalah sikap disiplin, rajin, ramah, sopan, penyayang, suka menolong, hal-hal tersebut merupakan sikap seorang yang memiliki akhlak baik dan berilmu. Kita sebagai umat muslim harus senantiasa meningkatkan ilmu yang kita miliki dan mengembangkannya untuk masa depan. Dengan demikian kaum muslim dapat memberi contoh akhlak yang baik bagi semua umat manusia di muka bumi ini. Berangkat dari tujuan di atas kita dapat menelusuri sebuah ayat Al-Qur’an yang berbunyi : “lakum diinukum wa liyadiin” yang artinya “bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (surat Al-Kaafirun : 6). Ayat tersebut menerangkan bahwa agama Islam tidak dapat disamakan dengan agama manapun. Hal tersebut merupakan suatu pemahaman dasar tentang Islam yang harus kita garis bawahi. Namun untuk implementasi dalam kehidupan sehari-hari, tidak masalah bila kita sebagai kaum muslimin memeberikan contoh akhlak yang baik bagi umat manusia lain dari semua agama. Apa yang disebut amal di dunia ini didasari dengan ketulusan niat dan beramal tidak dibatasi untuk satu agama saja. Namun tetap harus berpegangan pada aturan-aturan agama Islam sebagai hukum dasar yang mengarahkan langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan bersama segala jenis manusia dan agama.
Dengan segala bentuk keadaan yang dijelaskan di atas, kita dapat menyimpulkan suatu pemikiran yaitu kita harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengurus masalah yang berkaitan dengang agama. Sebab hal-hal yang berhubungan dengan agama adalah asasi dan sensitif. Hal tersebut menyangkut keutamaan hubungan manusia dengan Allah, sehingga penerjemahannya dalam kehidupan sehari-hari tidak boleh sembarangan. Kita tidak boleh asal-asalan menggunakan hukum Islam (Al-Qur’an maupun Al-Hadits) untuk membuat dalil-dalil tanpa disertai ilmu pengetahuan tentang Islam yang matang.
Mencari ilmu adalah kebutuhan yang akan menjadi kewajiban bila sudah ditanamkan dalam hati. Hal tersebut sangat penting karena akan menjadi bekal manusia di dunia dan di akherat. Islam dianggap sebagai agama pemersatu bangsa dan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kita sebagai umat muslim akan menjadi orang yang merugi bila tidak menuntut ilmu. Sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : “Tuntutlah ilmu meskipun sampai ke negeri Cina”. Sabda nabi tersebut menunjukkan bahwa ilmu sangatlah berharga. Ilmu yang kita miliki baru akan berharga bila sudah diamalkan di jalan Allah. Dengan demikian kita akan mampu meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT.




Pentingnya sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.


Pentingnya sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.
1.Pendahuluan.
Menurut saya, sopan santun merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat, termasuk generasi mudanya. Hal tersebut dapat dikatakan pula bahwa sopan santun mendapat tempat yang utama dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya bagi mereka yang mengutamakan kebaikan, kerukunan dan sejenisnya. Dalam segala bidang kehidupan masyarakat, sopan santun kita temukan bentuknya. Oleh karena itu, sopan santun sangatlah luas jangkauannya seluas bidang kehidupan yang dihadapi dan berhadapan dengan masyarakatnya.
2. pengertian sopan santun.
Santun sebagai kata sifat bisa berarti (budi bahasa, tingkah laku) halus dan baik; sopan; sabar dan tenang. Dalam bahasa jawanya adalah toto kromo.
3. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sopan Santun terhadap Diri Sendiri
Sopan santun diidentikkan untuk menghormati orang lain. Seharusnya, terlebih dahulu kita harus menghormati dan menghargai diri sendiri. Siapakah yang pertama kali mengormati diri sendiri? Diri kita. Mengapa? Bila kita tidak bisa menghormati dan menghargai diri sendiri, bagaimana cara orang bisa menghormati kita, berlaku sopan terhadap kita.
2. Sopan Santun terhadap Keluarga
Bukan hanya, ayah, ibu, kakak, dan adik, sepupu, keponakan, paman, bibi, kakek- nenek, buyut,.Dengan pendekatan berbeda masing- masing orang sangat diperlukan oleh mereka untuk menjadi seseorang yang dihormati. kita sebagai anaknya harus berbakti kepada orang tua. Contohnya pamit ke orang tua saat berpergian dengan cara mencium telapak tangannya. berbakti kepada orang tua,
3. Sopan Santun terhadap Pergaulan
Dalam tahap ini, seseorang diharuskan menghormati siapa saja, baik gender, ras, agama, suku, jabatan, dll. “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti walaupun berbeda- beda tetapi tetap satu jua’. Sangat berkaitan dengan sopan santun, meskipun ras, agama, etnis, jabatan harus tetap saling menghormati. Tanpa melihat lebih muda- lebih tua, kaya- miskin, jabatan terendah dengan yang tertinggi, keyakinan yang dianut, dll.
4. Sopan Santun terhadap Lingkungan
Membuang sampah pada tempatnya! Begitulah hal yang seharusnya dilakukan, buakan hanya untuk orang banyak tapi juga untuk diri sendiri. Ini salah satu cara yang paling mudah untuk menghormati lingkungan. Bukan hanya sampah, lingkungan sekolah, dengan tidak terlambat masuk, menghormati waktu yang ada, lingkungan wisata, berkunjung ke rumah saudara, ke tempat beribadah dengan tidak berisik, ke bioskop, dan lain- lainnya.
5. Sopan Santun terhadap Orang Lain
Untuk menghormati seseorang tidak perlu harus mengenal orang itu terlebih dahulu. Kita harus menghormati seseorang yang kita kenal maupun tidak. Misalkan, menyerobot antrian saat di bioskop, secara langsung akan banyak pihak yang dirugikan terutama para pengantri yang mengantri dengan tertib.
Sopan santun sangat penting dalam kehidupan kita. Cara yang paling mudah agar bisa diterima di masyarakat dan lingkungan. Cobalah menghormati diri sendiiri dahulu, baru kita akan bisa lebih memahami bagaimana cara menghormati orang lain.
            6. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
            Dari kecil kita selalu diajarkan sama orang tua, kalau menerima sesuatu harus dengan tangan kanan, karena tangan kanan lebih baik dari pada tangan kiri.
7. tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.

Dalam agama pun hal ini tidak diperbolehkan, karena ini dapat menimbulkan efek yang cukup tidak baik. Apalagi berkata kotor, kasar, sombong. Hal ini yang sangat dibenci oleh allah.
8. Tidak meludah di sembarang tempat.
Didalam etika sopan santun, memang ini sangat tidak sopan. Bahkan hal ini sudah melanggar etika sopan santun. Maka hal ini patut kita jauhkan.